Jumat, 10 April 2009

Happy Easter 2009

Mungkin sudah banyak yang tahu tentang simbol-simbol dan tradisi Hari Paskah,, Dipostingan 9uw kali ini akan membahas lagi tentang simbol dan tradisi Paskah.
Oh, iya, buat semua yang merayakan, Selamat Hari Paskah 2009..

Paskah, berasal bahasa Yunani, yang artinya Πάσχα atau Paskha. Paskah identik dengan Yesus atau yang disebut Paulus sebagai Anak Domba Paskah, dimana jemaat Kristiani percaya bahwa Yesus disalibkan, mati, dan dikubur, lalu pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Paskah merupakan perayaan penting untuk kebangkitan Kristus dan perayaan yang paling sacral dalam hidup Yesus.

Perayaan Paskah
Hari raya Paskah dari bahasa Inggris dan Jerman, yaitu Easter dan Ostern, diambil dari nama Dewi Musim Semi, dewi Eastre atau dewi Austra. Memang Paskah selalu jatuh di musim semi, sehingga lambang dan nama yang semula tidak terdapat dalam Alkitab telah diambil alih. Pada awalnya, para misionaris Kristiani mendatangi suku Teutonic, Roma Utara untuk menyebarkan agama Kristen Katholik. Supaya ajarannya diterima oleh penduduk lokal, maka mereka mengkombinasikannya dengan adapt istiadat local, yakni sebuah festival untuk meghormati dewi Eastre atau dewi musim semi, yang kebetulan juga bertepatan dengan hari raya Paskah. Hal itulah yang menyebabkan gereja-gereja yang berbahasa Inggris memakai istilah Easter untuk menyebut perayaan Paskah, hingga sekarang.

Tanggal Perayaan Paskah
Pada tahun 325, dalam Konsili Nicaea yang diadakan oleh Raja Konstantin, ditetapkan aturan yang menyatakan bahwa Paskah hendaknya dirayakan pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama pertama atau pada saat matahari melewati garis khatulistiwa setelah musim semi, yang jatuh pada tanggal 21 Maret. Maka, Paskah harus dirayakan pada hari Minggu di antara tanggal 22 Maret sampai dengan tanggal 25 April.

Simbol telur Paskah
Pepatah Latin Omne Vivum ex Ovo (artinya seluruh kehidupan ini berasal dari sebuah telur) menunjukkan betapa mesranya hubungan manusia dengan telur. Kemudian, dalam ajaran Kristiani, telur diakitkan dengan symbol makam batu dimana Yesus keluar menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya. Selain itu, dulu telur merupakan salah satu makanan pantang selama Masa Prapaskah. Telur yang sudah direbus, kemudian diberi hiasan warna-warni yang cerah di hari Kamis Putih, lalu meminta berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya kepada teman dan sahabat sebagai hadiah Paskah. Hiasan warna telur tersebut pada awalnya dilakukan oleh bangsa Mesir dan Persia. Di kebanyakan negara, telur-telur diberi warna polos dengan pewarna dari tumbuh-tumbuhan. Di daerah Jerman dan Austria, telur diberi warna hijau, sedangkan orang Slavia membuat pola istimewa menggunakan warna emas dan perak. Di Jerman, telur biasanya diberikan sebagai hadiah untuk anak atas perilaku baik yang dilakukan sepanjang tahun. Di wilayah utara Inggris dan Skotlandia, anak biasanya berkeliling mencari telur, dan di Polandia, telur merupakan simbol untuk menyatakan perasaan suka dari kaum perempuan kepada laki-laki.

Simbol kelinci Paskah
Kelinci paskah pertama dibuat sekitar tahun 1800-an. Kelinci Paskah berasal dari tradisi kesuburan masyarakat sebelum masa Kristiani. Kelinci merupakan binatang yang paling subur menurut para leluhur, karena kelinci dikenal sebagai binatang yang memiliki anak yang banyak, sehingga kemudian dipergunakan sebagai simbol kehidupan baru yang melimpah di masa musim semi. Kelinci Paskah sebenarnya tidak memiliki makna religius dalam perayaan Paskah, meskipun dagingnya yang putih, sering dikaitkan dengan lambing kemurnian dan tak bercela. Gereja pun tidak pernah memberikan pemberkatan istimewa bagi kelinci. Namun demikian, kelinci mendapat peran yang menyenangkan dalam perayaan Paskah sebagai tokoh legenda penghasil telur-telur Paskah bagi anak-anak di berbagai negara.

Simbol anak domba Paskah
Symbol anak domba adalah yang paling penting dalam perayaan Paskah. Anak Domba Paskah, merupakan lambang Kristus, dengan bendera kemenangan, dapat dilihat dalam lukisan-lukisan yang dipasang di rumah-rumah keluarga Eropa. Beberapa abad silam, menjadi tanda keberuntungan jika orang menjumpai anak domba, teristimewa pada masa Paskah, dan terdapat sebuah takhayul populer bahwa iblis, yang dapat mengambil wujud segala macam binatang, tidak pernah diperkenankan menampakkan diri dalam wujud anak domba karena simbol religiusnya. Tradiri kuno anak domba Paskah juga mengilhami umat Kristiani untuk menyajikan daging anak domba sebagai hidangan populer pada masa Paskah, hingga sekarang khususnya di daerah Eropa timur. Daging anak domba juga bisa digantikan dengan roti dan kue Paskah yang istimewa, berbentuk anak domba.

Simbol babi
Babi dianggap selalu melambangkan keberuntungan dan kemakmuran di kalangan orang-orang Indo-Eropa. Babi memberikan dagingnya sebagai hidangan dalam jamuan Paskah tradisional. erwujudan dari tradisi kuno ini juga dapat ditunjukkan dengan adanya celengan berbentuk babi. Merupakan tradisi yang diwariskan turun-temurun dari masa sebelum masa Kristiani, untuk makan daging babi dalam berbagai perayaan, khususnya di berbagai wilayah di Eropa.

Simbol bunga Bakung
Bunga bakung Paskah merupakan tambahan yang baru-baru saja dalam perayaan Paskah. Bunga bakung Paskah yang putih bersih diperkenalkan di Bermuda dari Jepang pada pertengahan 1800-an. Oleh karena bunga ini termasuk salah satu dari bunga-bunga bakung pertama yang mekar pada musim semi, maka ia segera dikenal sebagai “Bunga Bakung Paskah”. Dalam ikonografi Kristiani, bunga-bunga bakung putih senantiasa menjadi simbol keindahan, kemurnian dan kesucian, dan biasanya digunakan untuk hiasan di gereja. Terdapat suatu legenda yang menyebutkan bahwa semua bunga bakung pada hari Kamis Putih, di Taman Getsemani, menundukkan kepala mereka dalam duka sebab sengsara yang diderita oleh Yesus.

Simbol Salib
Salib adalah simbol Penyaliban Kristus, sebagai kebalikan dari Kebangkitan. Tetapi, dalam Konsili Nicaea di tahun 325, Konstantin memutuskan bahwa Salib adalah simbol resmi Ke-Kristenan. Salib bukan hanya simbol Paskah, tetapi digunakan secara lebih luas, terutama di Gereja Katolik, sebagai simbol iman Katolik sepanjang tahun

Keranjang Paskah
Keranjang-keranjang Paskah, jauh sebelum masa orang mengisinya dengan permen, coklat dan marshmallow, diisi dengan roti-roti istimewa dan telur-telur yang dipersiapkan untuk perayaan Paskah. Keranjang-keranjang ini dibawa ke gereja pada pagi Sabtu Paskah di mana keranjang-keranjang diberkati oleh imam. Beberapa paroki di berbagai negara masih tetap meneruskan kebiasaan memberkati keranjang-keranjang Paskah ini.

Lonceng Paskah
Tradisi lonceng muncul pertama kali dari Perancis atau Italia. Instrumen ini dibunyikan pada hari Kamis Putih atau hari kamis sebelum Paskah, lalu dibiarkan diam. Masa diam (period of silent) ini dimaksudkan sebagai masa merenung. Lonceng ini kemudian berdentang lagi pada hari Paskah pada perayaan kemenangan atas maut dimana maut berhasil dikalahkan dan hidup yang baru kembali diraih.

Baju berwarna putih
Baju baru juga memiliki makna khusus. Pada masa Gereja Perdana, pada Malam Paskah, mereka yang dibaptis mengenakan busana putih, yang dikenakan sepanjang pekan Paskah. Seperti yang dinyatakan dalam ritual kita sekarang, busana putih ini merupakan lambang bahwa orang tersebut telah dilahirkan kembali dalam pembaptisan, dibebaskan dari dosa, dipenuhi rahmat dan diberi martabat dan identitas Kristiani yang baru. Meski umat beriman lainnya, yang telah dibaptis, tidak mengenakan busana putih, biasanya mereka mengenakan baju-baju baru untuk menunjukkan bahwa mereka telah bangkit ke dalam kehidupan baru melalui doa, puasa dan matiraga Masa Prapaskah. Busana putih dan baju baru merupakan tanda lahiriah akan pembaharuan iman dalam Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search